Jurnalistik Berkelanjutan

Jurnalistik Berkelanjutan
Objektifitas Berita Lingkungan: Jurnalistik Berkelanjutan adalah buku pertamaku. Buku ini mengupas tentang pengalamanku tentang dampak pemberitaan lingkungan yang tidak akurat. Berita yang demikian tidak saja mampu mengguncang kehidupan pribadi seseorang tetapi juga tidak membantu lingkungan. Jika Anda ingin membacanya, Anda bisa menemukan sejumlah cuplikannya di blog ini

Sabtu, 31 Januari 2009

Irwan Effendi: Memberi Oksigen

Rektor Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) Prof Dr Ir Irwan Effendi MSc ternyata punya kegemaran menanam beraneka tumbuhan. Mulai dari rotan, mahkota dewa, ketapang, hingga jati.
“Setidaknya manfaat dari pohon-pohon yang saya bibitkan dan tanam itu memberikan oksigen bagi lingkungan di sekitarnya. Selain menyejukkan lingkungan disekitarnya,” ungkap pria kelahiran Gunung Intan Mudik Rokan Hulu 48 tahun lalu ini tentang alasannya menanam berbagai tumbuhan tersebut.



Mantan Rektor Universitas Lancang Kuning (Unilak) ini, bahkan pernah menyumbangkan 15 ribu bibit rotan yang dibibitkannya sendiri untuk pengayaan Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim (SSH). Sayangnya, menurutnya, tidak semua bibit itu ditanam, malah sebagian ada yang dibuang. “Padahal butuh waktu yang lama untuk merawatnya,” ungkapnya agak kecewa.
Di Unilak itu juga, pria yang punya kegemaran menulis ini, juga paling gemar dalam kegiatan menghijaukan kawasan kampusnya. Bahkan dia turut sumbangkan bibit pohon ketapang dan jati.
“Saya memang sudah dari dulu suka menanam pohon. Bahkan dulu saat saya kecil, saya punya kegemaran mengumpulkan biji meranti sampai kantong saya tebal. Dipikir-pikir itu pekerjaan gila. Namun itulah kegemaran saya,” ungkap pria yang juga berstatus sebagai dosen Universitas Riau ini menjelaskan sejak kapan hobinya membibitkan tanaman.
Meski tak banyak waktu luang baginya untuk melakukan aktivitas tanam menanam ini, namun tiap ada kesempatan senggang, Irwan Effendi, mengaku ingin selalu bisa menghasilkan tanaman-tanaman baru yang siap menghijaukan bumi. (a)



0 komentar: