Jurnalistik Berkelanjutan

Jurnalistik Berkelanjutan
Objektifitas Berita Lingkungan: Jurnalistik Berkelanjutan adalah buku pertamaku. Buku ini mengupas tentang pengalamanku tentang dampak pemberitaan lingkungan yang tidak akurat. Berita yang demikian tidak saja mampu mengguncang kehidupan pribadi seseorang tetapi juga tidak membantu lingkungan. Jika Anda ingin membacanya, Anda bisa menemukan sejumlah cuplikannya di blog ini

Jumat, 26 November 2010

50 Green Student Ikuti Happy Hiking in Chevron




50 Green Student binaan Save The Earth Foundation (SEFo) Riau Pos, baik yang berasal dari Green Student Journalist (GSJ) maupun Green Student Ambassador (GSA), Sabtu (20/11) hingga Ahad (21/11) ini mengikuti kegiatan Happy Hiking in Chevron (H2C).

Laporan Andi Noviriyanti dan Rul GSJ, Pekanbaru andinoviriyanti@riaupos.com


Sabtu (20/11) sore, ruang rapat redaksi Kantor Riau Pos mulai dipadati oleh para Green Student yang datang dari berbagai daerah di Riau. Para Green Student tersebut berkumpul untuk saling mengenal, mendapatkan pembekalan program Green Student, sekaligus persiapan untuk pelaksanaan kegiatan H2C, di Nature Park Rumbai, Kompleks PT CPI, Ahad (21/11).

Menurut Koordinator Green Student Ivit Sutia, Sabtu (20/11) disela-sela acara, ada 50 orang Green Student yang ikut serta dalam acara tersebut. Dari 50 peserta yang ada, tambahnya, 20 orang merupakan perwakilan green student dari luar kota Pekanbaru, yakni dari Pelalawan, Kampar dan Siak.

Peserta dari luar kota yang terbanyak berasal dari Kabupaten Siak yakni sepuluh orang. Kemudian dari Pelalwan tujuh orang dan dari Kampar ada tiga orang. Masing-masing peserta dari luar kota tersebut, menurutnya, telah melewati penyeleksian yang ketat.

“Untuk bisa mengikuti hiking ini para peserta harus melewati beberapa tahap. Peserta harus mengisi formulir yang disediakan oleh panitia dari SEFo Riau Pos. Kemudian mengisi beberapa quisioner yang berhubungan dengan pengetahuan lingkungan, komunitas Green Student dan PT CPI,” ujar mahasiswi Fisipol Universitas Riau ini.

Saat menerima formulir aplikasi, menurut Tya, panggilan akrab Ivit Sutia, panitia menerima cukup banyak aplikasi. Namun karena jumlah peserta dibatasi hanya 50 orang, maka jawaban-jawaban yang mereka kirim dalam quisioner menjadi penentu keikutsertaan mereka.

Sejumlah green student yang terpilih dalam kegiatan itu mengaku senang dapat terpilih menjadi satu dari 50 peserta H2C. Misalnya Fuad Reaka dari GSJ Siak. “Wah, senang sekali bisa ikut H2C. Saya ingin menambah pengalaman, bisa mengenal PT CPI dan menambah teman,” ucap Ahmad Fuad Fuad kepada Riau Pos.

Menurut Fuat, begitu biasa dia dipanggil mengatakan bahwa banyak teman-temannya dari Siak yang ikut aplikasi H2C. Tetapi tidak semuanya seberuntung dirinya. Hanya ada tujuh orang dari Siak yang bisa ikut mengunjungi hutan konservasi PT CPI tersebut.

Begitu juga dengan Waritsa Nur Fadhilah Green Student dari SMAN 9 Pekanbaru mengaku sangat terkejut ketika mengetahui dirinya lolos seleksi. “Nggak nyangka, saya pikir saya sudah nggak diterima lagi, karena saya mengirim formulir nya sudah pada detik-detik penutupan pendaftaran, kemarin saya sudah pasrah saja kalau nggak bisa ikut kegiatan ini, wah saya sudah tidak sabar nih untuk mengunjungi hutan PT CPI,” ujar Icha, panggilan akrabnya.

Rasa antusias terhadap kegiatan ini juga diungkapkan oleh Teguh Budianto, Koordinator GSA, sekaligus peserta. Dia mengatakan jika kegiatan-kegiatan seperti itu adalah salah satu cara unutk mendekatkan diri dengan alam dan meningkatkan rasa peduli dengan alam sekitar.

“Saya rasa H2C ini memberikan inspirasi bagi Green Student dalam menjalankan misi-misi kelestarian alamnya. Selain itu hutan PT CPI Rumbai bisa dijadikan percontohan pembangunan kawasan hijau yang tertata dengan baik,” ungkap Teguh.
Sementara itu Habib, salah satu GSJ Siak yang tidak bisa mengikuti H2C mengaku sangat sedih bercampur emosi ketika menerima pemberitahuan bahwa dirinya tidak bisa mengikuti kegiatan tersebut.

“Saya sudah sangat berharap bisa ikut, ternyata tidak lolos seleksi. Sedih, campur sama ingin marah. Padahal sekarang kan saya sudah kelas tiga, bisa jadi ini kegiatan terakhir yang bisa saya ikuti. Bulan-bulan ke depan pasti sudah sibuk mempersiapkan ujian,” ucapnya sedih.

Menurut Humas PT CPI, Okta Heri Fandi, kegiatan H2C tersebut bertujuan untuk menunjukkan pentingnya pelestarian hutan dalam rangka melindungi keanekaragaman hayati dan menumbuhkan rasa cinta lingkungan di kalangan generasi muda.

“Kegiatan ini juga ingin menunjukkan kepada Green Student bahwa harmonisasi manusia dan lingkungan dapat menciptakan lingkungan tinggal yang asri dan segar,” jelasnya.
Selain itu PT CPI sengaja memilih Green Student untuk kegiatan ini karena Green Student dinilai sebagai target yang tepat, dari segi minat, tingkat kepedulian, maupun ketertarikan terhadap hutan lebih tinggi dibandingkan komunitas-komunitas remaja yang lain.

“Green Student merupakn aset masa depan Riau di bidang lingkungan karena mereka kelak bisa saja jadi aktivis lingkungan, jurnalis, atau bahkan jadi pejabat. Dengan edukasi seperti ini diharapkan dapat terus menempel di kepala mereka,”papar Okta.
Selanjutnya mengenai agenda kegiatan, menurut Tya, dimulai dengan pembekalan sore itu. Dilanjutnya pada pukul 16.00 peserta dari luar daerah diberangkatkan ke Rumbai. Mereka Sabtu malam itu juga mendapatkan sedikit pembekalan tentang geologi oleh PT CPI.

Sementara untuk acara Ahad, tambah Tya, dimulai dengan memberangkat peserta dari Kota Pekanbaru dari Gedung Riau Pos, terus pembekalan dari Departement HES CPI, Ecology Club, dan presentasi tentang Nature Park Rumbai. Barulah kemudian ditutup dengan kegiatan hiking di West Park, Nature Park Rumbai. (Asrul Rahmawati – GSJ dari UMRI).

0 komentar: