Jumat, 12 Desember 2008
14.53
No comments
Berjuang Menuju Poznan
Sebuah Catatan Perjalanan Meliput Konferensi Perubahan Iklim ke 14 di PoznanMeliput Konferensi Perubahan Iklim ke 14 di Poznan, Polandia menjadi impianku sejak di Bali. Berikut jalan panjang yang harus kulalui untuk mencapai negeri bersuhu satu derajat celcius saat pesawat yang membawaku terbang mendaratinya.Laporan Andi Noviriyanti, PoznanAndi-noviriyanti@riaupos.co.idSuatu siang, di Hotel Westin Bali, Desember 2007, saat meliput Konferensi Perubahan Iklim ke 13, di Nusa Dua, Bali. Aku berdiri di depan stand pameran tuan rumah Konferensi Perubahan...
Sabtu, 29 November 2008
18.32
No comments
Bernegosiasi Menyelamatkan Bumi, Melawan Musuh Tak Berwujud
Jelang Konferensi Perubahan Iklim Dunia ke 14 di Polandia Di setiap penghujung tahun masyarakat dunia (pemimpin negara, pelaku usaha, lembaga lingkungan dan lainnya) bernegosiasi. Mencari jalan terbaik untuk menghadapi perubahan iklim. Bila tidak disikapi dengan baik dengan cepat, perubahan iklim bisa menjadi bencana dunia yang amat menakutkan. Bahkan Al Gore, penerima Hadiah Nobel Perdamaian tahun 2007 menyatakan ancaman dari perubahan iklim lebih berbahaya dari ancaman teroris.Laporan Andi Noviriyanti, Pekanbaruandi-noviriyanti@riaupos.co.idAir...
Senin, 27 Oktober 2008
19.27
No comments
Zamrud Khatulistiwa Itu Masih Ada
Sebuah Inisiasi Swasta Pertama di Dunia Menggagas Cagar Biosfer Zamrud Khatulistiwa Itu Masih AdaZamrud Khatulistiwa yang sempat masyur menjadi ikon Indonesia di mata dunia sempat menghilang karena tingginya kasus pembalakan liar, perambahan, dan kebakaran hutan dan lahan di Indonesia. Namun ikon itu akan segera kembali, bila mata dunia bisa menyaksikan bentangan Suaka Margasatwa (SM) Giam Siak Kecil (GSK) dan SM Bukit batu serta areal konservasi Sinar Mas Forestry (SMF) yang tengah digagas oleh SMF menjadi cagar biosfer pertama di dunia yang...
Minggu, 27 Juli 2008
21.51
No comments
Hutan larangan Adat Kenegerian Rumbio, Bertahan di Negeri yang Gundul
Kearifan lokal masyarakat Kenegerian Rumbio telah membuat hutan larangan adatmereka bertahan di tengah negeri gundul bernama Riau.Laporan Andi Noviriyanti, Kamparandi-noviriyanti@riaupos.co.idHawa segar langsung saja menyambar kulitku siang itu (19/6), saat melangkah masuk ke dalam Hutan Larangan Adat Kenegerian Rumbio, Kabupaten Kampar, sekitar 48 kilometer dari Kota Pekanbaru. Tajuk pohon yang menutup langit hutan, membuat cahaya matahari hanya bisa mencuri masuk. Memberi terang seadanya sehingga tak mampu melawan kesejukan di dalam hutan itu....
21.28
No comments
Nelayan Sampah
Jika dulu para nelayan datang ke sungai untuk menjaring ikan, kini para nelayan datang ke sungai untuk menjaring sampah.Naik sampan dan membawa tangguk ke Sungai Siak bukanlah pekerjaan baru bagi Amran (42). Sudah belasan tahun aktivitas itu dilakukan pria yang tinggal di bantaran Sungai Siak ini, tepatnya di Jalan Nelayan, Kecamatan Meranti Pandak, Kota Pekanbaru. Hanya saja kini Amran tidak lagi ke sungai untuk...
Kamis, 17 Juli 2008
13.41
No comments
Pemanasan Global Senyata Lelehan Coklat, Sedekat Flu Burung
Disuatu siang yang panas di dalam mobil. “Eh, aku punya coklat. Itu ada di laci,” ujarku kepada Wati, rekanku sesama wartawan yang satu mobil dengan ku. Watipun membuka laci dan mengambil batangan coklat itu. ”Ah enggak, coklatnya sudah meleleh. Lumer. Aku tak mau,” ujarnya sambil memperlihatkan cairan coklat yang merembes sampai keluar bungkusnya dan melemparkan kembali coklat cair itu kedalam laci mobil. ”Astaga Wat, jangan lempar lagi ke dalam laci?,” ujarku Peristiwa sederhana itu menjadi contoh nyata tentang peristiwa pemanasan global yang...